Agama Tidak Membuat Orang Jadi Baik

Tidak ada satu Agama pun di dunia, yang bisa membuat orang jadi baik. Yang ada; Orang baik dan mempunyai niat yang baik, menggunakan Agama apa pun, untuk tujuan kebaikan. Pasti dia akan jadi baik.
Jadi pilihlah Agama yang sesuai dengan Hati Nurani.

Rabu, 30 November 2011

Agama Asli Nusantara

Agama asli Nusantara adalah Agama Lokal, yang lahir dan tumbuh di Nusantara, jauh sebelum adanya agama Hindu, Konghucu, Budha, Kristen Katholik, Kristen Protestan, dan Islam masuk ke Nusantara (Indonesia).

Mungkin banyak di kalangan masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mengetahui bahwa sebelum agama-agama “Resmi” (Agama yang diakui); Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha, kemudian kini Konghucu, masuk ke Nusantara atau Indonesia, di Indonesia atau Nusantara telah ada Agama Lokal yang jauh lebih Tua dan lebih baik.



Memang, Ciri-ciri Kemandirian Agama Lokal di Nusantara ini, memiliki akar yang sama dalam pemahaman pada Tuhan Yang Maha Esa. Namun karena banyaknya suku dan bahasa di Nusantara, membuat mereka memiliki nama masing-masing, bagi Agama yang sebenarnya adalah satu dan memiliki Filosofi yang satu pula.

Datangnya Agama Import ke bumi Nusantara ini, dengan adanya banyaknya nama dari Agama-agama Nusantara, merupakan sebuah keuntungan untuk melakukan poltik devide et impera, bagi Agama Lokal.

Sehingga, mereka para tokoh Agama Import tersebut, justru mendorong untuk seolah-olah bahwa setiap daerah di Bumi Nusantara ini, telah  memiliki agama-agama atau kepercayaan asli, seperti Sunda Wiwitan yang dipeluk oleh masyarakat Sunda di Kanekes, Lebak, Banten; Sunda Wiwitan aliran Madrais, juga dikenal sebagai agama Cigugur (dan ada beberapa penamaan lain) di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat; agama Buhun di Jawa Barat; Kejawen di  Jawa Tengah dan  Jawa Timur; agama Parmalim, agama asli Batak; agama Kaharingan di  Kalimantan; kepercayaan Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara; Tolottang di Sulawesi Selatan; Wetu Telu di Lombok; Naurus di Pulau Seram di Propinsi Maluku, dll.

Ditambah lagi dengan Kepentingan Ekonomi dari para Negara-negara besar, untuk lebih membuat kekacauan di Indonesia, maka mereka mengirim para Penelitinya, hanya untuk melegitimasi, bahwa di Indonesia memiliki berbagai Agama dengan berbagai Aliran-nya masing-masing.

Dengan ketidak memilikinya Kepribadian Bangsa, maka kita akan mudah dan gampang diombang-ambingkan oleh para Negara-negara besar tersebut.